Senin, 24 Maret 2008

Membangun Mbojo (Bahtiar Kempo)


UNTUK membangun Mbojo diperlukan sumber daya manusia yang handal pada bidangnya. salah satu cara untuk mendapatkan SDM handal yaitu harus dengan menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Saya melihat di Mbojo sekarang masih banyak anak-anak tidak sekolah. mereka mengatakan tidak ada biaya.


Ungkapan itu kalau kita bertanya kepada orang lain kemungkinan besar jawabannya sama. Sebentar lagi sudah masuk era globalisasi. dimana orang bebas melakukan transaksi secara bebas ke negara kita baik dari aspek ekonomi, pendidikan, pertanian, peternakan, perdagangan dan lain-lain akan dikuasai oleh negara-negara maju.


Pertanyaan saya, apakah kita akan jadi pesuruh atau pekerja mereka? jawaban tentu tidak. Untuk itu saya menghimbau mari kita belajar dengan giat dan sungguh-sungguh untuk mampu menghadapi tantangan itu. Jangan merasa kekayaan yang kita miliki sekarang akan menjadi segala-galanya untuk menjadi tameng kita ingin menjadi orang sukses. Kekayaan yang kita miliki hanya sementara bila dibandingkan dengan ilmu yang kita miliki. Orang miskin yang berilmu jauh lebih berharga dengan orang kaya yang tidak berilmu.


Untuk pemerintah Mbojo (Bima & Dompu) dan Wakil Rakyat (DPRD) bisa memberikan solusi dengan adanya kemiskinan, pengguran dan anak-anak putus sekolah.


Daerah Mbojo saya lihat lahannya luas sangat cocok untuk dikembangkan pertanian dan peternakan. Jujur saja sudah berapa banyak sarjana pertanian dan peternakan di Mbojo, kenapa ilmu yang mereka peroleh dari bangku kualiah tidak diterapkan dilapangan. jangan merasa bangga dengan titel yang melekat pada diri anda, tanpa anda aplikasikan.


Kita lebih senang untuk menjadi TKI dan TKW di negara orang ketimbang di daerah sendiri. ini menandakan kita sudah kalah dengan negara barat. kita dijadikan pesuruh dan pekerja untuk kemakmuran negara mereka. kita hanya diberikan upah sesuai dengan proporsi kerja kita. sayang sekali kalau ada saudara-saudara saya di dana Mbojo yang memiliki pemikiran demikian.